BSM Unwar di jati Luwih Jadikan Kawasan Wisata Berbasis Lingkungan dan Budaya

Bakti Soasial Mahasiswa (BSM) FE Unwar ke-11 memiliki arti khusus, karena dilaksanakan di Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan. BSM melibatkan 375 mahasiswa baru, 70 panitia dan 100 dosen.

BSm dua hari, menurut Ketua Panitia Ni made Trisnawati dikoordinir HMJ Manajemen, Akuntansi dan IESp diisi dengan penyuluhan tentang pelestarianbudaya berbasiskan pertanian dan lingkungan. Penanaman pohon dari Gunung sari hingga Jatiluwih di tempat-tempat startegis. Disamping itu, pemberian sembako serta pengobatan gratis dari FK Unwar, Diskes Tabanan dan puskemas Penebel I dan puskemas pembantu Jatiluwih.

Trisnawati didampingi Wakil Ketua Kadek Wahyu mandala Putra dan I made Oki Pramana Putra menambahkan 2500 pohon yang ditanam diantaranya kelapa genjah, aneka puring, anggrek bandung, pakis, sandat dan tanaman produksi seperti mahoni, albesia, jabon,dll.Pohon ini ditanam oleh masyarakat di kebun produksi masing-masing.

BSM dibuka langsung oleh Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, SE, Mmditandai dengan penanaman pohon kelapa genjah bersama ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali Dr. Drs. A.A. Gd. Oka Wisnumurti, M.Si.BSM juga diikuti peguyuban Hotel se Bali, yayasan THK, kades Jatiluwih I nengah Wirata, ST, Camat Penebel Agus Hendra, Pekaseh, Klian dan kadus serta ratusan masyarakat Desa Jatiluwih.
Dekan FE Unwar IGN Sanjaya, SE, M.Si., Ak. Mengatakan dipilihnya Desa jatiluwih dengan berbagai alasan. Diantaranya memperkenalkan Jatiluwih kepada mahasiswa dan masyarakat, mensosialisasikan Jatiluwih dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan jatiluwih. Apalagi subak di desa Jatiluwih sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.

Dikatakannya warga perlu mempersiapkan sarana pendukung misalnya menyiapkan home stay di rumah penduduk dengan ciri khas masing-masing.. Untuk itu diperlukan SDM yang andal dan siap mengelola pariwisata. Makanya BSM kemarin dilanjutkan dengan penandatangan MOU FE Unwar dengan Desa Jatiluwih selama lima tahun.